Sunday, January 30, 2011

KHOLESISTITIS AKUT DAN KHOLEDOKHOLITHIASIS

     Definisi  
Kholesistitis adalah peradangan pada kandung empedu. Tujuh puluh persen pada anak adalah tipe kronik. Dibandingkan dengan dewasa yang 85%-95% berhubungan dengan adanya obstruksi akibat batu, pada anak hanyalah 50 %. Pada anak kholesistitis banyak terjadi pada anak yang mempunyai berat badan berlebih dengan gejala awal biasanya mual dan muntah kemudian disertai dengan adanya rasa tidak nyaman pada daerah periumbilical dan perut kanan atas, bila telah terjadi perforasi atau pecahnya kandung empedu maka akan terjadi nyeri perut yang meluas sesuai dengan gejala-gajala peritonitis.

Kholedokholitiasis adalah terdapatnya batu pada duktus kholedokus atau CBD sedangkan kholelitiasis adalah terdapatnya batu pada kandung empedu. Adanya batu pada kandung empedu terjadi akibat dua hal yaitu hemolytic yang berhubungan dengan adanya sickle cell anemia, atau non hemolytic yang berhubungan dengan adanya pemberian TPN dalam jangka waktu lama. Ada pula beberapa factor penunjang lainnya yaitu telah terjadinya septicemia, dehidrasi, short bowel syndrome dan cystic fibrosis

Gambaran Umum

Kholesistitis akut adalah suatu peradangan pada duktus kholedokus yang dapat terjadi akibat dari adanya infeksi atau pun adanya obstruksi karena adanya batu pada kandung empedu dan dapat menimbulkan peritonitis bila terjadi perforasi pada kandung empedu. 

Patofisiology  kholesistitis akut  adalah akibat terjadinya peradangan pada kandung empedu, 70 % pada anak adalah tipe kronik. Dibandingkan dengan dewasa yang 85%-95% berhubungan dengan adanya obstruksi akibat batu, pada anak hanyalah 50 %. Pada anak kholisistitis banyak terjadi pada anak yang mempunyai berat badan berlebih dengan gejala awal biasanya mual dan muntah kemudian disertai dengan adanya rasa tidak nyaman pada daerah periumbilical dan perut kanan atas, bila telah terjadi perforasi atau pecahnya kandung empedu maka akan terjadi nyeri perut yang meluas sesuai dengan gejala gajala peritonitis.

Pada pemeriksaan fisik pasien dengan Kholesistitis akut dan perforasi  didapatkan adanya nyeri tekan pada perut kanan atas, Murphy sign. Bila ada perforasi maka akan terdapat nyeri tekan yang hebat pada abdomen kanan atas dan defence muscular. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan jumlah leukosit yang meningkat karena adanya infeksi dan kadar bilirubin direk yang meningkat bila ada obstruksi batu. Pada pemeriksaan USG dapat ditemukan adanya batu pada kandung empedu. Terapi dilakukan operasi pengangkatan kandung empedu atau kholesistektomy. 

Kholedokholitiasis adalah terdapatnya batu pada duktus kholedokus atau CBD sedangkan kholelitiasis adalah terdapatnya batu pada kandung empedu. Pada literatur dikatakan bahwa adanya batu pada kandung empedu terjadi akibat dua hal yaitu hemolytic yang berhubungan dengan adanya sickle cell anemia, atau non hemolytic yang berhubungan dengan adanya pemberian TPN dalam jangka waktu lama. Ada pula beberapa factor penunjang lain nya yaitu telah terjadinya septicemia, dehidrasi, short bowel syndrome dan cystic fibrosis.

Patofisiology  terjadi nya batu awalnya sesuai dengan teori yang ada pada tipe hemolytic adanya sicle sel anemia menyebabkan peningkatan berlebih dari bilirubin tak terkonjugasi, selain penyebab lain adalah memperlambat pengosongan dari produksi kandung empedu sendiri sehingga sludge terbentuk dan menumpuk, terjadilah batu. Pada pemberian TPN dalam jangka waktu lama adanya lemak yang terdapat pada pemberian TPN tersebut dapat menimbulkan batu pada kandung empedu. Karena terjadinya proses penyumbatan, dapat terjadi obstruksi pada saluran  yang akhirnya bila tidak dilakukan tindakan pembedahan dapat menyebabkan perforasi.

Pada pemeriksaan fisik pasien dengan kholedokolithiasis dan kholelithiasis didapatkan adanya nyeri tekan pada perut kanan atas, Murphy sign. Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan leukosit yang meningkat karena adanya infeksi. Dapat juga ditemukan adanya peningkatan kadar bilirubin direk jika ada obstruksi batu. Pada pemeriksaan USG dapat ditemukan adanya batu pada kandung empedu. 

Terapi dilakukan operasi pengangkatan batu atau pun kholesistektomy.

Tehnik Operasi: 
Cholecystectomy
Penderita dalam posisi terlentang, dalam general anestesi. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada seluruh abdomen dan dada bagian bawah, kemudian lapangan operasi dipersempit dengan kain steril. Dilakukan insisi secara transverse melalui subcoste 12 kanan, Irisan diperdalam sampai dengan fascia, fascia dibuka secara tajam, MOE dibuka sedikit dengan skalpel searah dengan seratnya, kemudian diperlebar ke lateral dan ke medial dengan pertolongan pinset anatomi. Wond Haak tumpul dipasang di bawah MOE, tampak di bawah MOE muskulus Oblikus Internus, (MOI), kemudian dibuka secara tumpul dengan gunting atau klem arteri searah dengan seratnya sampai tampak lemak peritoneum, dengan haak LangenBack otot dipisahkan. Peritoneum yang berwarna putih dipegang dengan menggunakan 2 pinset Chirurgis dan dibuka dengan gunting. Kemudian Wond Haak diletakkan di bawah peritoneum. Dilakukan identifikasi gall bladder. Kemudian dilakukan pemisahan antara perlekatan dengan sekitarnya. Dilakukan kholesistektomy. (to be continued)

No comments:

Post a Comment