
(konsepnya udah dari dulu...tapi baru bisa diposting hari ini...sorry ya....)
Kenaikan Ongkos Naik Haji (ONH) sudah di umumkan oleh pemerintah. Ya ONH naik lagi, seperti sudah diperkirakan sebelumnya.. Lagi-lagi berbagai alasan dikemukakan, dari biaya penerbangan yang lebih tinggi, hingga harga penginapan di tanah suci yang meningkat. Tapi apakah kenaikan biaya tersebut di imbangi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik pula? Mungkin banyak dari kita tidak mempermasalahkan berapapun kenaikan ONH, karena ketika kita sudah bertekad bulat dengan niat yang tulus untuk memenuhi panggilan Allah, apapun akan kita jalani. Betul? Nyatanya kuota haji 2 tahun kedepan sudah penuh tuh.....artinya, berapapun kenaikannya, tetep saja peminatnya tidak pernah surut. Kecenderungan tiap tahun malah menunjukan trend peningkatan. Moga-moga ini pertanda yang baik, bukan lantaran orang pengen dipanggil Pak Haji dan bu Hajjah doang, orang pada antri naek haji. Amin..
Oh iya...pemerintah juga mengatakan bahwa, untuk musim haji tahun ini, kemungkinan besar penginapan jama'ah lebih jauh dari sebelumnya. Kalau dibayangkan, tahun lalu saja, saya (yang Alhamdulillah dikasih kesempatan ke Tanah suci masih muda) harus "ngos-ngosan" jalan pulang pergi dari penginapan ke masjid kurang lebih 3 Km....itu masih lumayan, banyak jama'ah yang penginapannya lebih jauh dari itu.. Janji pengadaan "Shuttle Bus" tiap jam untuk menghantarkan jama'ah yang hendak ke Masjidil Haram...nyata-nyata tidak terbukti. Karena bus gratis yang disediakan itu muncul cuma hari pertama, dan terakhir saja...Lho sisanya?? Sisanya kita bayar 1 sampai 2 riyal untuk naek taksi satu kali jalan ke Masjid atau pulangnya...jadi kalo ditotal, untuk transport saja gambarannya seperti ini: Biasanya kita pergi ke masjid jam 2 pagi biar bisa sholat malem dan lanjut sampai waktu Dhuha...biaya = 2 riyal, pulang ke penginapan = 2 riyal, jam 10.30 berangkat lagi ke masjid = 2 riyal, kalo pulang sebelum asyar = 2 riyal, (ada jamaah yang pengen irit, dia makan di sekitar masjid dan nda pulang sampai Isya..totalnya = 10 Riyal plus perjalanan pulang), bagi yang pulang setelah Dhuhur = 2 Riyal, berangkat lagi mau Asyar = 2 Riyal, biasanya lanjut Mahrib dan Isya, trus pulangnya 2 Riyal....total = 12 Riyal. Kalikan saja dengan kurang lebih 25 hari = 300 Riyal!! Wauw....itu belum dengan yang di Madinah kalo kita bolak-balik naik taksi... bisa2 mencapai 400 Riyal.. Padahal itu belum termasuk makan lho.....Cape deh.........
Intinya apa sih, kok itung-itungan banget masalah duit....bukannya naek Haji itu emang mahal? Nah disinilah...walaupun ada komplain, tapi sedikit yang terungkap...bahwa Jama'ah menganggap, Haji itu harus sabar...apapun kondisinya...berapapun biayanya...ya dijalani saja.. nda usah nge-dumel....Padahal, disitulah letak tanggung jawab Pemerintah sebagai pengelola ibadah Haji.. harusnya hal-hal sepele yang seperti itu diperhatikan betul. Jama'ah akan merasa ikhlas-ikhlas saja mengeluarkan banyak uang, jika pemerintah meningkatkan kualitas pelayanan haji.
Untuk benar-benar memuaskan semua pihak memang tidaklah mungkin, karena ukuran kepuasan tiap individu berbeda-beda..tapi setidaknya, seharusnya kenaikan ONH tiap tahunnya harus juga diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanannya..Betul??
Sudah ah....daripada terus mencerca, kita berdoa saja agar pemerintah mendengar teriakan-teriakan kita terhadap peningkatan kualitas pelayanan haji di Tanah suci...Amin...Amin...
No comments:
Post a Comment